Kamis, 07 Mei 2009

KapasitasMemoriOtakManusia


Ini gak tau bener atau salah karena kapasitas memori manusia sendiri masih diperdebatkan, dan seringkali menggunakan argumen-argumen yang dasarnya tak cukup kuat. Maka kita suka mendengar (sambil menahan tawa dan kantuk) bahwa kita baru menggunakan 4% kapasitas otak kita saja, atau 20%, atau 2.5%.

John von Neumann (orang pintar yang pernah jadi matematikawan, ilmuwan, engineer, dan birokrat) di Universitas Yale tahun 1956 pernah mengestimasikan kapasitas otak manusia sebesar tiga puluh lima exabyte (satu exa = seribu peta = sejuta tera = semiliar giga). Cukup besar — pun untuk ukuran komputer zaman sekarang.

Estimasi tahun-tahun berikutnya memberikan angka yang berbeda. Diperkirakan dapat terjadi 100 trilyun koneksi syaraf antara sel-sel otak; dan ini dianggap setara dengan kapasitas 40 terabyte. Masih cukup besar, biarpun tak seseram angka von Neumann.

Prof Ralph Merkle dari Georgia Tech menyinggung bahwa sebenarnya para peneliti belum selesai menyusun asumsi dasar tentang bagaimana otak menyumpan informasi. Lalu ia mengusulkan melakukan eksperimen langsung yang mencatat kapasitas otak secara langsung. Ia mengambil beberapa hasil studi sebelumnya, dan melakukan kalkulasi ulang. Hasilnya mengesankan sekali. Kapasitas memori kita diperkirakan hanya sekitar 200 megabyte. Wow, flash drive berukuran 256MB saja sudah mulai dibuang-buang karena dianggap terlalu kecil.

Tapi, biarpun ini mungkin (mudah-mudahan) akan menjatuhkan ego kita, kesimpulan yang diambil cukup menarik. Otak kita istimewa karena dia tak melakukan processing dan penyimpanan seperti komputer. Otak mampu melakukan pengelolaan sumberdaya memori yang luar biasa sehingga dengan kapasitas sekian, ia mampu menyimpan dan mengolah informasi jauh lebih handal daripada komputer.

Ya apapun hasil penelitian tersebut, tapi otak manusia itu tak ada duanya lah...

hasil: kuncoro

TeknologiAntiKorupsi



Berniat menyusul “sukses” konferensi PBB tentang perubahan iklim (UNCCC) di Bali akhir 2007 lalu, Indonesia kembali menjadi tuan rumah konferensi serupa, yaitu konferensi PBB tentang anti korupsi ke-2 atau Conference of States Parties to the United Nations Convention Against Corruption 2 (COSP-2 UNCAC), yang diselenggarakan di Bali pada 28 Januari hingga 1 Februari 2008. Kalau pada UNCCC salah satu yang mengemuka adalah tuntutan negara-negara berkembang untuk mendapatkan transfer teknologi ramah lingkungan untuk mencegah atau mengurangi gas rumah kaca, maka pada UNCAC ini yang mengemuka adalah teknologi untuk mencegah dan mengurangi korupsi.

Apakah ada teknologi anti korupsi seperti ini? Korupsi adalah suatu bentuk kejahatan luar biasa, yang terkait dengan masalah ahlaq? Mungkinkah ada teknologi yang dapat menggiring agar ahlaq seseorang lebih lurus? Pertanyaan ini memang sangat filosofis, dan perlu dijawab sebelum kita memutuskan apakah teknologi dapat efektif untuk memerangi korupsi atau tidak?

Dari pengamatan kita dapat melihat bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak faktor: motivasi pribadi, kultur/kesempatan yang diberikan lingkungan, dan paksaan sistem. Paksaan sistem dapat berupa peraturan dan dapat pula berupa teknologi.

Contoh: Untuk untuk mencegah agar jalan tidak macet oleh para penyeberang sembarangan, kita bangun jembatan penyeberangan. Untuk menggiring orang agar menyeberang pada jembatan penyeberangan itu, kita dapat kembalikan pada kesadaran individu yang dicoba dibentuk dengan edukasi. Namun realita menunjukkan, kesadaran ini hanya akan muncul pada sedikit orang. Sebagian orang malas untuk naik turun jembatan penyeberangan. Lalu ada pengaruh kultur. Kalau orang kita ada di Luar Negeri yang kultur kepatuhan lalu lintasnya tinggi, mereka juga malu untuk menyeberang jalan bukan di tempatnya. Sebaliknya, orang asing dari negara maju jika datang ke negeri kita, juga lalu tidak malu ikutan melanggar, karena kultur kepatuhan kita rendah. Untuk itu diperlukan pemaksaan oleh sistem. Pada situasi tertentu, sistem ini cukup berupa aturan. Misalnya, mereka yang menyeberang tidak di jembatan akan didenda Rp. 1 juta. Namun efektifkah aturan ini? Yang akan terjadi, kalau ada petugas yang menangkap basah pelanggar, lebih cenderung akan ada cincai. Lebih ringan membayar Rp. 50.000 saja ke petugas, tanpa kwitansi, dan uang masuk kocek pribadi petugas, yang gajinya toh juga kecil. Pemaksaan ini lebih efektif dengan memasang pagar tinggi di tepi atau median jalan, sehingga orang mau tak mau harus lewat jembatan. Pagar tinggi inilah teknologi pemaksa perilaku. Dan inilah yang kita cari untuk mencegah dan mengurangi korupsi.

Transparansi
Adalah fitrah manusia untuk tidak ingin diketahui umum jika perbuatannya dirasa melanggar hukum atau norma/etika/kepatutan yang berlaku. Karena itu wajar jika alat utama pencegah korupsi adalah keterbukaan atau transparansi. Karena itu, teknologi utama pencegah korupsi ada pada teknologi yang mendukung transparansi.

Transparansi ini mulai dari perencanaan, penganggaran, rekrutmen personel, pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan pekerjaan, perjalanan, pengawasan hingga penggunaan hasil pekerjaan. Karena tujuannya adalah transparansi, yaitu keterbukaan informasi, maka teknologi informasi dengan beberapa pengembangannya akan sangat menonjol di sini. Berikut ini adalah beberapa contoh inovasi yang sedang dikembangkan:

Cooperative-planning. Ini adalah suatu teknologi, di mana masyarakat via internet dapat memonitor perencanaan tata ruang pemerintah daerahnya sejak awal. Masyarakat jadi tahu di mana saja yang akan dikembangkan, apa dampaknya bagi lingkungan & sosial-ekonomi sekitarnya, termasuk juga perkembangan harga tanah di daerah itu. Gerak mafia tanah dan oknum pemda pembisiknya akan terbatasi. Masyarakat juga dapat memberikan masukan secara langsung atas perencanaan yang sedang dibuat.

Cooperative-Budgetting. Ini teknologi penganggaran rinci dari dengan pelibatan masyarakat bisnis dan calon pengguna secara langsung, sehingga menghindari duplikasi, mark-up maupun penganggaran untuk kegiatan siluman atau kegiatan yang tak ada penggunanya.

e-Recruitment. Ini adalah teknologi untuk merekrut calon personel, di mana para calon cukup mengisi CV melalui website, dan sekaligus mengerjakan suatu test on-line yang akan menentukan apakah yang bersangkutan pantas dipanggil wawancara atau tidak. Pada saat tatap muka, para calon harus dapat membuktikan bahwa semua data dan dokumen yang mereka tulis dalam CV adalah sahih. Teknik ini selain mengurangi KKN dalam rekrutmen juga efisien bagi lembaga untuk mendapatkan orang yang tepat dan bagi sang calon untuk mendapatkan tempat kerja yang tepat. Contoh yang sudah berjalan adalah pada jobs.com.

e-Procurement. Ini adalah teknologi untuk melakukan tender barang dan jasa secara on-line. Syarat dan ketentuan tender dapat dilihat siapapun. Beberapa kriteria kunci (seperti spesifikasi, delivery time, harga, dsb) sudah disiapkan form-nya secara on-line, dan sistem dapat dengan otomatis membatasi calon yang dipanggil tatap muka untuk dilihat otentitas segala dokumen yang dimilikinya atau untuk wawancara. Selain transparan, cara ini juga sangat hemat waktu dan kertas. Saat ini, tender konvensional sangat boros kertas, karena setiap proposal akan dilampiri berton-ton dokumen perusahaan, yang umumnya juga tidak dibaca oleh panitia tender.

Dalam pelaksanaan pekerjaan, sistem akuntansi yang terkoneksi dengan sistem penjadwalan pekerjaan, dapat sangat efektif digunakan untuk pengawasan. Setiap milestone harus dilampiri foto dari objek yang telah selesai. Auditor dan masyarakat dapat memeriksa apakah objek tadi secara real ada di alam nyata?

Untuk perjalanan, seseorang dapat dilengkapi dengan “gelang-GPS”, yang akan merekam koordinat dari rute perjalanannya, atau merekam tempat tujuannya setiba di sana. Sekarang sudah ada gelang GPS yang merekam koordinat ini setiap 10 menit sekali, sehingga baterei tahan berhari-hari. Gelang-GPS ini dapat diatur agar hanya dapat dimatikan dengan sidik jari dari pemberi tugas. Pada level yang lebih sederhana, saat ini ada beberapa taksi yang dilengkapi GPS, sehingga sopir tak bisa seenaknya, sebab posisinya selalu dapat diketahui sentral taksi (call-center). Namun di saat yang sama sopir juga diuntungkan karena dengan sistem itu order langsung diberikan ke taksi terdekat yang kosong.

Pengawasan
Pada umumnya, pengawasan dilakukan dengan melihat neraca obyek yang diawasi. Neraca ini dapat dikembangkan agar tak cuma bersifat tabular, tetapi juga bersifat spasial (keruangan).

Seandainya ada aturan bahwa dalam tiap LPJ kepala daerah atau bahkan presiden wajib dilampiri peta / citra satelit yang menunjukkan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah masa jabatan, tentu juga para kepala daerah tidak bisa seenaknya menguras kekayaan daerahnya. Rakyat yang cerdas spasial juga terbantu dalam ikut mengontrol jalannya pemerintahan.

Setiap pemegang Hak Penguasaan Hutan (HPH) atau Konsensi Hutan Tanaman Industri (HTI) diwajibkan menyetor foto / citra Landsat setiap tahun. Pemerintah ingin menilai berapa besar hutan yang benar-benar ditebang dan sejauh mana penanaman kembali. Praktek yang terjadi saat ini, foto atau citra itu sering dimanipulasi. Sepintas memang tampak mudah mengambil suatu bagian citra atas lahan yang masih berpohon untuk dicopy di bagian lain yang sudah gundul. Penebangan berlebih jadi tersembunyi. Hanya saja, teknik ini mustahil dilakukan sempurna untuk semua kanal Landsat yang ada 7. Dengan analisis spektrum di semua kanal akan ditemukan discontinuity. Gambar akan tampak aneh di kanal lain. Hanya gambar asli yang tidak menunjukkan efek itu. Korupsi pajak HPH dan pelanggaran konsesi yang amat membahayakan lingkungan dapat terdeteksi.

Sistem perpajakan di Indonesia menganut asas self-assesment. Sayangnya, banyak hal membuat tingkat kejujuran wajib pajak masih rendah, termasuk para pejabat! Bahkan jumlah orang kaya yang punya NPWP masih di bawah 20%. Namun dengan citra resolusi tinggi (misal Quickbird) dapat diidentifikasi dengan cepat asset-asset yang ada di suatu tempat (rumah, kolam renang, lapangan golf) untuk diuji silang dengan status kepemilikan dan perpajakannya. Tentunya akan janggal bila pemilik rumah mewah belum punya NPWP. Janggal pula bila sebuah pabrik besar (tampak di citra), ternyata melaporkan jumlah produksi yang amat kecil – dan tentunya PPN atau PPh yang kecil. Dengan ini, upaya main mata pemeriksa dengan wajib pajak (ini korupsi “sektor hulu” terbesar) dapat lebih awal dicegah!

Investigasi
Bagian terakhir dari teknologi anti korupsi adalah teknik investigasi. Biasanya ini dimulai dari analisis laporan transaksi keuangan, baik yang ada di bank maupun hasil audit akuntansi dan juga audit atas alat komunikasi atau komputer yang sering dipakai (ini disebut ICT-forensic). Korupsi jarang bisa dilakukan sendirian dan sulit tidak meninggalkan bekas, walaupun itu hanya sms. Meski kadang dibuat rekening atas nama orang lain (misalnya pembantu, sopir atau anak asuh), tetapi jika orang-orang ini, yang kesehariannya amat sederhana, tiba-tiba menerima transfer uang yang sangat besar, tentu tampak kejanggalannya. Jika tidak ingin terdeteksi lewat ICT-forensic, maka dia akan minta serah terima uang dilakukan langsung, dan tentu saja tanpa tanda terima. Untuk yang seperti ini perlu dilakukan skenario agar tertangkap basah.

Maka jika indikasinya cukup kuat, dilakukan aksi mata-mata (surveillance), seperti menaruh kamera tersembunyi untuk menangkap basah sang pelaku pada saat melakukan transaksi fisik.

Namun seluruh teknologi ini hanya bisa diterapkan bila perangkat hukumnya mendukung. Beberapa UU hingga Kepres tentang penerimaan CPNS atau pengadaan tentu wajib diubah agar lebih transparan dan dapat mengadopsi teknologi anti korupsi. Saat ini masih banyak aturan yang justru menyuburkan korupsi. Misal aturan bahwa untuk pengadaan harus ada perusahaan penjual di Indonesia. Akibatnya ketika membeli buku atau software dari Luar Negeri, kita tidak bisa membeli via amazon.com dengan cukup menggunakan kartu kredit, tetapi harus melalui proses penawaran yang ribet, dan ujung-ujungnya jauh lebih mahal.

Jadi implementasi seluruh teknologi ini tentu memerlukan keputusan yang berani dari pemimpin masyarakat, termasuk keberanian untuk memperbaiki aturan main. Memang benar, seorang pemimpin harus seseorang yang shaleh, jujur, cerdas dan diterima masyarakat. Tetapi lebih dari itu ia juga harus orang yang berani berhadapan dengan semua tradisi dan hukum yang anti syariat, termasuk terhadap para pelanggar hukum terutama dari kalangan orang-orang kuat. Untuk itu, dia harus takut hanya kepada Allah saja.

MimpiVsMe

Mimpi adalah sebuah kunci kehidupan
Kunci untuk membuka jendela dunia yang luas ini
Tanpa kunci itu kita tak mungkin bias meraih dunia
Hidup begitu keras...kalau kita tak bisa menjalaninya
Tak mungkin bisa mengerti arti kehidupan yang sebenarnya
Mimpi…
Mungkin hanya berfikir itu semua hanyalah sebuah khayalan
Yang begitu mustahil untuk mencapai dunia yang maya itu
Tetapi, tanpa mimpi cita-citapun takkan terwujud
Apalah arti seorang yang jenius/pintar
Jika ia tak punya mimpi tuk jadi seorang cendekiawan
Mimpi…
Mungkin kita tak menyadari betapa berartinya ia
Mungkin kita tak menyadari, karma ia
Kita bisa menjalani indahnya kehidupan yang keras ini
Bersyukur atas segala apa yang telah diberikan oleh Yang Kuasa
Itu yang harus dilakukan
Senyum dan tawa adalah cara untuk mensyukuri itu semua
Memang kehidupan didunia tak seindah kehidupan di surga
Tapi cinta, kebersamaan, kasih sayang di dunia ini
Akan selalu melengkapi dan mewarnai hidup ini

messagesfor909

Angka 3 bukan termasuk angka yang banyak
Bahkan mungkin terlalu sedikit…
Itulah yang telah kita jalani selama ini
3 tahun kebersaman
Menyisakan perih, luka, duka, tawa, canda, bahkan ceria
Memang… waktu berjalan begitu cepat
Dan roda kehidupanpun telah menyiratkan akhir kebersamaan kita
Kenangan-kenangan yang telah dirajut
Menjadi sebuah ukiran yang indah dibenak
Harapan-harapan yang dulu sayupun
Telah menjadi kenyataan yang berada didepan mata
Berbuah kesuksesan yang tak yerduga
Namun… kadang ku termenung tuk berfikir sejenak
Akankah ku temui sahabat-sahabat yang seperti ini lagi
Yang kini akan meninggalkan jejak kesedihan atas kepergiannya
Yng dulu selalu bias membuatku tersenyum dengan indahnya hidup
Dan menangis atas kerasnya kehidupan
Rintangan, aral, dan cobaan
Adalah santapan istimewa yang tidak bosan-bosannya menemani
Kata perselisihan, pertengkaran, perih, luka, kecewa, perbedaan, penyesalan
Selalu mengikuti setiap langkah
Namun keberhasilan dan kesuksesan telah berada di genggaman tangan ini
Yang akan tergenggam erat bersama senyuman abadi
Yang akan menjadi sesuatu yang amat mahal harganya walau 1 miliar ditawarkan
Sahabat…
Kesuksesan ini adalah puncak dan akhir dari keberamaan kita
Jangan pernah kau coba tuk merusaknya
Karna suatu saat kau kan menyesal
Jangan pernah kau coba tuk melupakannya
Karna suatu saat kau tak kan merasakannya lagi
Jagalah ia agar selalu melekat dihatimu
909 the colour of D’ZEN MASZTER

Senin, 04 Mei 2009

Jumat, 01 Mei 2009

MenyukaiFisika


Berbicara tentang fisika dapat menimbulkan tanggapan yang beragam. Bukan gosip lagi kalau fisika merupakan salah satu "hantu" yang ditakuti oleh banyak pelajar, baik itu di tingkat menengah, umum, dan bahkan di perguruan tinggi. Sebagian orang menghafalkan rumus-rumus fisika layaknya buku sejarah tanpa menyadari maknanya. Ada juga yang pasrah karena menganggap fisika hanyalah milik orang-orang yang serius, cerdas, gila matematika, dan pada umumnya "kurang gaul". Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa menjadikan fisika sebagai karir hidup adalah pilihan yang salah karena "masuknya" mudah tapi "keluarnya" susah. Dengan kata lain, menjadi mahasiswa fisika tidaklah sulit tapi lulusnya setengah mati dan kerjanya paling-paling menjadi guru atau kalau beruntung bisa menjadi dosen.
Beberapa pelajar mengagumi fisika karena membaca berita mengenai keberhasilan tim olimpiade fisika atau membaca buku tentang kehidupan para ilmuwan besar. Sayang, banyak juga yang hanya sebatas mengagumi tidak sampai menghayati atau mendalami fisika. Seringkali orang yang menguasai fisika dianggap sebagai orang "keren" sekaligus "aneh" karena mau belajar sesuatu yang sulit, padahal kalau jadi pengusaha bisa kaya-raya. Persepsi-persepsi demikian mengakibatkan masyarakat umum cenderung menggemari ilmu lain seperti metafisika. Disaat negara-negara lain berusaha untuk menyadarkan masyarakatnya agar tidak "gatek" alias gagap iptek negara kita melalui beberapa media massa tampaknya bekerja keras meyakinkan masyarakat agar tidak "gagib" atau gagap gaib. Padahal, penyampaian informasi ini menggunakan aplikasi fisika dan elektronika. Singkatnya, menemukan orang yang menyukai fisika bagaikan mencari jarum pentul didalam tumpukan jerami.
Banyak sekali pelajar atau mahasiswa yang sabar menunggu penayangan rumus-rumus fisika di papan tulis, kemudian mengerjakan soal-soal fisika. Dari pengalaman, soal-soal tersebut diselesaikan dengan cara "gotong-royong" karena hanya sedikit orang yang bisa atau mau mengerjakannya. Keberhasilan pengajaran tidak jarang didasarkan atas kemampuan mengerjakan soal-soal ujian akhir, bukan pada penguasaan makna fisis dari rumus tersebut.
Sebagai contoh, hampir semua orang di kelas tahu hukum kedua Newton, F = m.a, tetapi mungkin tak pernah terbayangkan bahwa rumus tersebut dapat menceritakan mengapa orang-orang gendut lebih suka main tarik tambang daripada lari 100 meter. Kemudian, siapa yang tak mengenal persamaan terkenal Einstein E = mc2 ? Sayang, sedikit sekali orang yang mengetahui bahwa massa sebuah buku fisika dasar mengandung energi yang dapat membawa suatu wahana antariksa ke bulan!
Salah satu penyebab persepsi negatif tentang fisika adalah bahwa ilmu tersebut seringkali diajarkan tanpa penghayatan sehingga terasa menyebalkan. Padahal, melalui fisika kita dapat mengetahui banyak hal. Seorang pelajar yang mulai mempelajari ilmu ini tidak perlu jauh-jauh mengunjungi laboratorium untuk melihat fenomena fisika. Kapanpun dan dimanapun ia dapat berimajinasi (menghayal) tentang lingkungan sekitarnya. Keindahan warna bunga yang tampak oleh mata, musik yang terdengar nyaman di telinga, air terjun yang memikat, aliran angin yang sejuk, adalah sedikit contoh dari fenomena fisika sehari-hari. Penjelasan bahwa setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dan bahwa benda-benda menyerap serta meradiasikan panjang gelombang tertentu sehingga sampai ke mata kita, dapat dibaca dalam buku fisika. Akan tetapi seringkali orang tidak peduli dengan penjelasan itu karena tidak berimajinasi sehingga ia lupa akan keindahan alam dan tidak memiliki rasa ingin tahu.
Imajinasi lahir dari lingkungan yang mendukung seseorang agar memikirkan berbagai fenomena disekitarnya. Jika masyarakat sekitar atau keluarga di rumah tidak menghargai kebebasan berpikir maka daya imajinasi sulit untuk berkembang. Hampir semua fisikawan terkenal adalah orang-orang yang suka berimajinasi dan seringkali dikatakan sebagai pemikir "radikal" karena dianggap aneh oleh lingkungan yang seringkali bersifat dogmatis. Einstein adalah contoh populer dari orang yang suka berimajinasi dan mengembangkannya. Ia membayangkan bagaimana seandainya ia dapat bergerak dengan kecepatan cahaya. Pemikiran aneh ini menghasilkan teori relativitas khusus yang sampai kini masih digunakan. Hal yang sama dilakukan oleh Newton. Kalau saja ia tidak suka melamun dibawah pohon apel mungkin hukum gravitasi universalnya tidak ditemukan sampai berpuluh-puluh tahun kemudian.
Melalui imajinasi, kesadaran untuk mengamati fenomena alam dan membaca buku-buku fisika akan muncul dengan sendirinya. Sebagai contoh, molekul air (H2O) terdiri atas dua buah atom hidrogen dan sebuah atom oksigen. Kita tentu tidak mungkin melihat molekul air dengan mata telanjang. Akan tetapi, kita bisa berimajinasi bahwa molekul-molekul tersebut berukuran kecil sekali sehingga tak tampak. Oleh karenanya, jumlah molekul yang menyusun suatu benda haruslah sangat banyak. Melalui imajinasi kita tergerak untuk mempelajari bahwa satu mol molekul air (yang beratnya sekitar 18 gram) mengandung sekitar 6 x 1023 molekul. Jadi, satu sendok air ternyata terdiri atas sekitar 1022 molekul. Jumlah itu sangatlah besar. Jika seluruh penduduk indonesia diberi tugas untuk menghitung satu per satu molekul berbeda tiap 5 detik maka itu membutuhkan waktu bermiliar-miliar tahun!
Fisikawan tidak membuat rumus-rumus untuk dihafalkan atau ditulis pada telapak tangan. Rumus-rumus dibuat untuk memahami fenomena-fenomena alam dalam bentuk yang ringkas, indah, universal, dan berguna untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut fenomena tersebut. Memang, fisika tidak mungkin terlepas dari matematika. Tanpa definisi matematis, fisika sangat sulit dikembangkan dan dimanfanfaatkan sebagai teknologi. Meskipun demikian, untuk mempelajari dasar-dasar fisika seseorang tidak perlu menjadi "gila" matematika ataupun menjadi serius dan takut tak dapat pacar karena "kurang gaul". Belajar fisika memang tidak mudah, tapi dengan melepaskan diri dari pemikiran yang dogmatis dan keinginan untuk berpikir bebas, imajinasi akan muncul dan bisa menjadi petualangan yang menyenangkan bagi siapapun.
Sungai Gorge di Afrika Selatan menyimpan keindahan tiada tara. Banyak sekali fenomena fisika yang membuat pemandangan diatas begitu mempesona: Hukum pemantulan dan pembiasan menghasilkan gambaran 'gunung terbalik' yang terlihat diatas permukaan sungai. Polarisasi cahaya matahari oleh molekul diudara memberikan pemandangan biru yang sangat serasi dengan warna hijau dan coklat muda. Tiupan angin akibat adanya perbedaan tekanan udara menggerakan dedaunan pohon secara terirama. Tampak seekor hewan mengkonsumsi makanan dan minuman untuk mempertahankan kehidupan, suatu proses mengurangi entropi (ketidakteraturan) dengan cara menambah energi dalam hewan. Bukankah fisika itu indah? (diambil dari Microsoft Reference Library 2003. Encarta)
2108 Views

BilanganNol


Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.

Nol, penyebab komputer macet

Pelajaran tentang bilangan nol, dari sejak zaman dahulu sampai sekarang selalu menimbulkan kebingungan bagi para pelajar dan mahasiswa, bahkan masyarakat pengguna. Mengapa? Bukankah bilangan nol itu mewakili sesuatu yang tidak ada dan yang tidak ada itu ada, yakni nol. Siapa yang tidak bingung? Tiap kali bilangan nol muncul dalam pelajaran Matematika selalu ada ide yang aneh. Seperti ide jika sesuatu yang ada dikalikan dengan 0 maka menjadi tidak ada. Mungkinkah 5*0 menjadi tidak ada? (* adalah perkalian). Ide ini membuat orang frustrasi. Apakah nol ahli sulap?

Lebih parah lagi-tentu menambah bingung-mengapa 5+0=5 dan 5*0=5 juga? Memang demikian aturannya, karena nol dalam perkalian merupakan bilangan identitas yang sama dengan 1. Jadi 5*0=5*1. Tetapi, benar juga bahwa 5*0=0. Waw. Bagaimana dengan 5o=1, tetapi 50o=1 juga? Ya, sudahlah. Aturan lain tentang nol yang juga misterius adalah bahwa suatu bilangan jika dibagi nol tidak didefinisikan. Maksudnya, bilangan berapa pun yang tidak bisa dibagi dengan nol. Komputer yang canggih bagaimana pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan pembagi angka nol. Komputer memang diperintahkan berhenti berpikir jika bertemu sang divisor nol.

Bilangan nol: tunawisma

Bilangan disusun berdasarkan hierarki menurut satu garis lurus. Pada titik awal adalah bilangan nol, kemudian bilangan 1, 2, dan seterusnya. Bilangan yang lebih besar di sebelah kanan dan bilangan yang lebih kecil di sebelah kiri. Semakin jauh ke kanan akan semakin besar bilangan itu. Berdasarkan derajat hierarki (dan birokrasi bilangan), seseorang jika berjalan dari titik 0 terus-menerus menuju angka yang lebih besar ke kanan akan sampai pada bilangan yang tidak terhingga. Tetapi, mungkin juga orang itu sampai pada titik 0 kembali. Bukankah dunia ini bulat? Mungkinkah? Bukankah Columbus mengatakan bahwa kalau ia berlayar terus-menerus ia akan sampai kembali ke Eropa?

Lain lagi. Jika seseorang berangkat dari nol, ia tidak mungkin sampai ke bilangan 4 tanpa melewati terlebih dahulu bilangan 1, 2, dan 3. Tetapi, yang lebih aneh adalah pertanyaan mungkinkan seseorang bisa berangkat dari titik nol? Jelas tidak bisa, karena bukankah titik nol sesuatu titik yang tidak ada? Aneh dan sulit dipercaya? Mari kita lihat lebih jauh.

Jika di antara dua bilangan atau antara dua buah titik terdapat sebuah ruas. Setiap bilangan mempunyai sebuah ruas. Jika ruas ini dipotong-potong kemudian titik lingkaran hitam dipindahkan ke tengah-tengah ruas, ternyata bilangan 0 tidak mempunyai ruas. Jadi, bilangan nol berada di awang-awang. Bilangan nol tidak mempunyai tempat tinggal alias tunawisma. Itulah sebabnya, mengapa bilangan nol harus menempel pada bilangan lain, misalnya, pada angka 1 membentuk bilangan 10, 100, 109, 10.403 dan sebagainya. Jadi, seseorang tidak pernah bisa berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1.

Mudah, tetapi salah

Guru meminta Ani menggambarkan sebuah garis geometrik dari persamaan 3x+7y = 25. Ani berpikir bahwa untuk mendapatkan garis itu diperlukan dua buah titik dari ujung ke ujung. Tetapi, setelah berhitung-hitung, ternyata cuma ada satu titik yang dilewati garis itu, yakni titik A(6, 1), untuk x=6 dan y=1. Sehingga Ani tidak bisa membuat garis itu. Sang guru mengingatkan supaya menggunakan bilangan nol. Ya, itulah jalan keluarnya. Pertama, berikan y=0 diperoleh x=(25-0)/3=8 (dibulatkan), merupakan titik pertama, B(8,0). Selanjutnya berikan x=0 diperoleh y=(25-3.0)/7=4 (dibulatkan), merupakan titik kedua C(0,4). Garis BC, adalah garis yang dicari. Namun, betapa kecewanya sang guru, karena garis itu tidak melalui titik A. Jadi, garis BC itu salah.

Ani membela diri bahwa kesalahan itu sangat kecil dan bisa diabaikan. Guru menyatakan bahwa bukan kecil besarnya kesalahan, tetapi manakah yang benar? Bukankah garis BC itu dapat dibuat melalui titik A? Kata guru, gunakan bilangan nol dengan cara yang benar. Bagaimana kita harus membantu Ani membuat garis yang benar itu? Mudah, kata konsultan Matematika. Mula-mula nilai 25 dalam 3x+7y harus diganti dengan hasil perkalian 3 dan 7 sehingga diperoleh 3x+7y=21.

Selanjutnya, dalam persamaan yang baru, berikan y=0 diperoleh x=21/3=7 (tanpa pembulatan) itulah titik pertama P(6,1). Kemudian berikan nilai x=0 diperoleh y=21/7 = 3 (tanpa pembulatan), itulah titik kedua Q(0, 3). Garis PQ adalah garis yang sejajar dengan garis yang dicari, yakni 3x+7y=25. Melalui titik A tarik garis sejajar dengan PQ diperoleh garis P1Q1. Nah, begitulah. Sang murid telah menemukan garis yang benar berkat bantuan bilangan nol.

Akan tetapi, sang guru masih sangat kecewa karena sebenarnya tidak ada satu garis pun yang benar. Bukankah dalam persamaan 3x1+7x2=25 hanya ada satu titik penyelesaian yakni titik A, yang berarti persamaan 3x1+7x2 itu hanya berbentuk sebuah titik? Bahkan pada persamaan 3x1+7x2=21 tidak ada sebuah titik pun yang berada dalam garis PQ. Oleh karena itu, garis PQ dalam sistem bilangan bulat, sebenarnya tidak ada. Aneh, bilangan nol telah menipu kita. Begitulah kenyataannya, sebuah persamaan tidak selalu berbentuk sebuah garis.

Bergerak, tetapi diam

Bilangan tidak hanya terdiri atas bilangan bulat, tetapi juga ada bilangan desimal antara lain dari 0,1; 0,01; 0,001; dan seterusnya sekuat-kuat kita bisa menyebutnya sampai sedemikian kecilnya. Karena sangat kecil tidak bisa lagi disebut atau tidak terhingga dan pada akhirnya dianggap nol saja. Tetapi, ide ini ternyata sempat membingungkan karena jika bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil? Padahal, nol mewakili sesuatu yang tidak ada? Waw. Begitulah.

Berdasarkan konsep bilangan desimal dan kontinu, maka garis bilangan yang kita pakai ternyata tidak sesederhana itu karena antara dua bilangan selalu ada bilangan ke tiga. Jika seseorang melompat dari bilangan 1 ke bilangan 2, tetapi dengan syarat harus melompati terlebih dahulu ke bilangan desimal yang terdekat, bisakah? Berapakah bilangan desimal terdekat sebelum sampai ke bilangan 2? Bisa saja angka 1/2. Tetapi, anda tidak boleh melompati ke angka 1/2 karena masih ada bilangan yang lebih kecil, yakni 1/4. Seterusnya selalu ada bilangan yang lebih dekat... yakni 0,1 lalu ada 0,01, 0,001, ..., 0,000001. demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya bilangan yang paling dekat dengan angka 1 adalah bilangan yang demikian kecilnya sehingga dianggap saja nol. Karena bilangan terdekat adalah nol alias tidak ada, maka Anda tidak pernah bisa melompat ke bilangan 2?

pemanasanglobal


Bila alam sudah murka terhadap manusia maka bersiap-siaplah menuai berbagai bencana. Dalam berbagai lini kehidupan manusia dapat kita rasakan secara nyata sekarang ini dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya Pemanasan Global akibat Efek Rumah Kaca yang pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim secara global. Fenomena ini, yang dipopulerkan oleh kaum intelektual dan pers, sebetulnya sudah menunjukkan gejalanya semenjak menginjak era millennium. Momentum awalnya mungkin dapat kita saksikan pada beberapa dekade sebelumnya pada saat revolusi industri sedang gencar-gencarnya seraya dengan makin cepatnya tingkat perkembangan ilmu pengetahuan saat itu. Sungguh sangat disayangkan dan disesalkan bila kemapanan dalam bidang sains justru merusak bumi yang menjadi pijakan manusia selama ini dan bukannya makin menjaga kelestariannya. Bukankah bumi ini diwariskan kepada kita untuk menjaga dan melestarikannya, bukan malah mengeksplotasinya seenak hati tanpa memikirkan dampak negatif yang akan terjadi. Lantas, bagaimana sikap kita dalam mengatasi konflik global yang berkepanjangan ini ? Seberapa besar ancaman yang kita hadapi baik untuk saat ini maupun nantinya?

Pemanasan global (global warming) sebagai bentuk ketidakseimbangan ekosistem bumi merupakan kondisi meningkatnya suhu rata-rata global permukaan bumi yang terjadi akibat meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, sulfur heksafluorida) di atmosfer. Emisi ini dihasilkan terutama dari pembakaran bahan-bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta penggundulan dan pembakaran hutan. Efek Rumah Kaca sebagai suatu bentuk sistem ekosistem di bumi justru sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Tanpanya bumi akan menjadi lebih dingin. Akan tetapi, sistem tersebut akan bersifat merusak jika berlebihan dalam artian Efek Rumah Kaca telah menghasilkan sejumlah panas yang berlebih dibandingkan dengan kondisi normalnya.

Pemanasan global memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap bidang kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah :
• Naiknya permukaan air laut global disebabkan oleh mencairnya es di kutub utara dan selatan. Hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam dan mengancam kehidupan sosal-ekonomi masyarakat pesisir.
• Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim.
• Punahnya berbagai jenis fauna.
• Migrasi sejumlah hewan untuk menemukan habitat baru yang sesuai.
• Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
• Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.
• Terjadinya perubahan arus laut .
• Meluasnya berbagai penyakit tropis ke daerah-daerah baru.

Pergeseran iklim yang terjadi di Indonesia, seharusnya bulan September sudah memasuki musim penghujan bergeser ke bulan November, merupakan salah satu bukti makin seriusnya dampak yang disebabkan oleh pemanasan global. Belum lagi kenaikan permukaan laut Indonesia sebesar 0,8 cm per tahun merupakan ancaman bagi pulau-pulau kecil di nusantara. Telah diberitakan pula bahwa sebuah danau di Cile tiba-tiba hilang akibat melelehnya dinding es yang menjadi pembendung danau. Para pakar menyatakan setelah melakukan inspeksi bahwa hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Kasus-kasus di atas hanyalah sebagian kecil dari sejumlah kasus yang ada. Pada intinya, pemanasan global memberikan nuansa baru yang mengerikan bagi kehidupan manusia di masa sekarang terlebih lagi untuk jangka waktu ke depannya bila tidak segera diatasi sedini mungkin. Oleh karena itu, walaupun boleh dikata sudah terlambat, sepatutnya kita membuat langkah-langkah strategis dalam mengatasi persoalan ini.

Protokol Kyoto
Menanggapi fenomena yang terjadi sebagian besar negara di dunia sepakat untuk mengambil langkah-langkah serius dalam menstabilkan emisi Gas Rumah Kaca, terutama karbondioksida. Sebagai langkah awal disusunlah Framework Convention on Climate Change pada tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka konvensi bertujuan agar negara-negara industri mengurangi emisi karbondioksida mereka. Walaupun hasil akhirnya hanya sedikit yang memenuhi target. Berselang 5 tahun kemudian tepatnya pada bulan Desember 1997 sebanyak 160 negara mengadakan pertemuan untuk merumuskan perjanjian yang lebih mengikat secara internasional sebagai tindak lanjut dari beberapa kesepakatan sebelumnya. Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Protokol Kyoto, dinamakan demikian karena perjanjian ini dibentuk di Kyoto, Jepang. Jangka waktu penandatanganan persetujuan tersebut adalah satu tahun yang dimulai pada tanggal 16 Maret 1998 hingga 15 Maret 1999.

Protokol ini mengharuskan negara-negara industri untuk menurunkan emisinya sebesar 5,2 persen di bawah tingkat emisi tahun 1990 dengan target waktu hingga 2012 dan baru memperoleh kekuatan hukumnya secara internasional pada tanggal 16 Februari 2005. Hingga 23 Oktober 2007 sudah 179 negara yang meratifikasi Protokol Kyoto tersebut. Kemudian pada tanggal 3-14 Desember 2007 di Bali diselenggarakanlah Konvensi Tingkat Tinggi yang digelar oleh UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) dan dihadiri hampir 10 ribu orang dari 185 negara. Melalui pertemuan tersebut diharapkan dapat mengevaluasi hasil kinerja dari Protokol Kyoto yang dibuat sebagai bukti komitmen negara-negara sedunia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca demi menanggulangi permasalahan Pemanasan Global yang terjadi saat ini.

siklusmatahari


MATAHARI dalam perjalanan evolusinya sebagai sebuah bintang menunjukkan sifat-sifat dinamis, baik di lapisan luar (fotosfer, kromosfer, korona) maupun lapisan dalam. Salah satu keajaiban perilaku evolusi matahari adalah fenomena siklus aktivitas 11 tahun.

Siklus merupakan perulangan peristiwa yang biasa terjadi di alam. Siang berganti malam, akibat rotasi bumi pada porosnya. Musim silih berganti akibat kemiringan poros rotasi bumi terhadap bidang orbitnya mengitari matahari (ekuator bumi membentuk sudut 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika). Dan matahari ternyata juga memiliki siklus aktivitas.

Berbagai perioda siklus matahari telah diidentifikasi, baik dalam jangka puluhan maupun ratusan tahun. Salah satu yang mudah diamati adalah siklus aktivitas 11 tahun. Fenomena ini bahkan sudah diketahui oleh para pengamat matahari sejak abad ke-17, mengingat metoda yang digunakan sangatlah sederhana, yaitu menghitung jumlah bintik secara rutin setiap hari.

Adalah seorang Galileo Galilei yang membuat terobosan besar dalam sejarah pengamatan astronomi. Setelah merampungkan teleskop buatan sendiri tahun 1610, salah satu benda langit yang menjadi sasaran adalah matahari. Ia takjub lantaran permukaan matahari dihiasi bintik-bintik hitam secara acak dan berkelompok. Bila diamati dari hari ke hari ternyata jumlah bintik dalam suatu kelompok berubah, demikian pula jumlah kelompok bintik secara keseluruhan.

Sayangnya, Galileo tidak melakukan observasi setiap hari dalam kurun waktu panjang. Karena itu ia bukanlah penemu salah satu misteri akbar yang menjadi bagian dari evolusi Matahari, yaitu pemunculan bintik mengikuti suatu pola tertentu atau siklus. Entah secara kebetulan, dalam kurun waktu tahun 1645 - 1715, pemunculan bintik sangat sedikit. Rentang waktu matahari dalam kondisi 'tidak aktif' ini disebut sebagai Mauder Minimum. Hal ini pula yang mungkin menyebabkan fenomena siklus aktivitas matahari tidak diketahui sebelum tahun 1715.

Satu hal yang menarik, aktivitas matahari minimum itu ternyata menyebabkan suhu seluruh muka bumi sangat dingin sepanjang tahun. Sungai di kawasan lintang rendah yang biasanya tidak membeku pun jadi beku, dan salju menutupi di berbagai belahan dunia. Tak berlebihan bila masa itu disebut Little Ice Age. Ada bukti-bukti abad es ini pernah terjadi jauh di masa lampau. Akankah bumi mengalami abad es kembali di masa yang akan datang? Pemahaman perilaku siklus matahari diharapkan dapat menjawab teka-teki ini.

Siklus Matahari

Pengamatan matahari secara sistematis mulai dilakukan di Observatorium Zurich tahun 1749, atau lebih dari seabad setelah pengamatan Galileo. Selama berpuluh-puluh tahun observatorium ini menjadi pelopor dalam pengamatan Matahari. Dari ketekunan dan jerih payah selama puluhan tahun ini, akhirnya terungkap pemunculan bintik mengikuti suatu siklus dengan perioda sekira 11 tahun.

Meski fenomena itu sudah diketahui ratusan tahun silam, perilaku atau sifat-sifat siklus aktivitas matahari 11 tahun masih merupakan topik penelitian yang relevan dilakukan oleh para peneliti pada saat ini. Entah dalam upaya untuk memahami fisika matahari maupun mengaji pengaruhnya bagi lingkungan tata surya. Khususnya, pengaruh aktivitas itu terhadap lingkungan bumi, yang lebih pupuler dengan sebutan cuaca antariksa (space weather).

Satu abad kemudian, yaitu tahun 1849, observatorium lainnya (Royal Greenwich Observatory, Inggris) memulai pengamatan Matahari secara rutin. Dengan demikian, data dari kedua observatorium tersebut saling melengkapi. Ada kalanya sebuah observatorium tidak mungkin melakukan pengamatan karena kondisi cuaca ataupun teleskop dalam perawatan.

Siklus 11 tahun aktivitas matahari merupakan suatu keajaiban alam. Bagaimana sebenarnya proses pembangkitan siklus 11 tahun itu, hingga kini masih menjadi topik penelitian menarik bagi para ahli. Dari berbagai studi yang telah dilakukan, terungkap pembangkitan siklus itu berkaitan dengan proses internal matahari. Terjadi pada suatu lapisan di bawah fotosfer yang disebut lapisan konvektif.

Lapisan konvektif mempunyai ketebalan sekira 30 dari jari-jari matahari. Namun, lapisan ini memunyai peranan penting dalam proses penjalaran energi yang dibangkitkan oleh inti matahari sebelum dipancarkan keluar dari fotosfer. Di antara inti dan lapisan konvektif terdapat lapisan radiatif.

Satu-satunya teori yang bisa menjelaskan fenomena siklus 11 tahun secara tepat adalah teori "Dinamo Matahari" (Solar Dynamo). Seorang pakar bidang ini, Prof. Hirokazu Yoshimura dari Departemen Astronomi, Universitas Tokyo, telah melakukan studi intensif proses dinamo matahari melalui simulasi 3D menggunakan komputer. Begitu ketatnya menjaga kerahasiaan penelitian yang tengah dilakukan, laboratorium tempat ia bekerja senantiasa tertutup rapat. Salah seorang staf Matahari Watukosek-LAPAN, Maspul Aini Kambry, boleh jadi satu-satunya orang Indonesia yang sering berdiskusi di dalam laboratoriumnya ketika ia mengambil program doktor.

Melalui kerja sama penelitian, mereka berhasil membuktikan adanya siklus 55 tahun (55 years grand cycle) berdasarkan hasil simulasi dinamo matahari, yang dikonfirmasi melalui analisis observasi bintik menggunakan data dari National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ). Penemuan yang dituangkan dalam tesis doktor M.A. Kambry, sempat diekspos salah satu koran terkemuka Jepang, Yomiuri Shimbun, setelah dipresentasikan dalam suatu simposium astronomi (tenmon gakkai) di Jepang, 13 tahun silam

planetmerah


Tanggal 7 April 2001, wahana antariksa 2001 Mars Odyssey diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida dengan tujuan planet Mars. Wahana tak berawak yang namanya diambil dari judul film klasik "2001 Space Odyssey" ini membawa seperangkat instrumen ilmiah untuk meneliti permukaan planet tersebut, khususnya karakteristik cuaca dan geologi disana, sekaligus juga bertugas mengumpulkan informasi mengenai potensi bahaya radiasi yang mungkin dapat membahayakan manusia di permukaan planet merah itu. Misi ini merupakan bagian dari serangkaian misi yang dilakukan NASA dalam rangka mempersiapkan pengiriman misi berawak ke Mars.

Selain Bulan, Mars termasuk obyek yang paling banyak diteliti oleh wahana buatan manusia. Dalam 40 tahun belakangan, telah tercatat sekitar 30 wahana tak berawak yang dikirim ke Mars oleh tiga negara, namun hanya kurang dari sepertiganya yang dinyatakan berhasil. Yang paling sukses diantaranya adalah wahana Viking 1 (diluncurkan 20 Agustus 1975, tiba di orbit Mars 19 Juni 1976) dan Viking 2 (diluncurkan 9 September 1975, tiba di orbit Mars pada 7 Agustus 1976). Kedua misi Viking ini melepaskan wahana pendarat ke permukaan planet tersebut yang bertugas mengirimkan gambar-gambar dari lokasi pendaratan dan melakukan serangkaian percobaan ilmiah disana. Pada tahun 1996 NASA juga telah mengirimkan wahana Pathfinder. Wahana yang terdiri dari modul pendarat (lander) seberat 264 kg dan kendaraan penjelajah seberat 10,5 kg yang dinamai Sojourner Rover berhasil mencapai permukaan Mars di daerah yang dikenal sebagai Ares Vallis pada 4 Juli 1997. Hingga misinya berakhir pada tanggal 17 september 1997 -- setelah komunikasi terputus karena alasan yang tidak diketahui, wahana tersebut telah mengirimkan lebih dari 16.000 gambar serta melakukan lebih dari 15 analisis kimia terhadap batuan dan kondisi angin serta cuaca di permukaan Mars.

Sedangkan tercatat diantara misi-misi yang gagal adalah wahana Mars Polar Lander. Wahana senilai USD 165 juta yang diluncurkan pada 3 Januari 1999 ini kehilangan kontak dengan pengendali di bumi pada 3 Desember 1999 saat melakukan pendaratan di planet tersebut. Tim penyelidik NASA menyimpulkan bahwa Roket pada wahana tersebut mati sebelum waktunya hingga wahana tersebut meluncur dari ketinggian 130 kaki tanpa ada gaya yang menahannya.

Petasemesta


ara astronom berhasil membuat peta kosmos terbesar. Tak
hanya informasi soal tempat, ada juga susunan alam raya.

"Jika demikian, di manakah letak Sukoharjo?" Itu sungguh pertanyaan
bercanda ketika BBC Online Network menurunkan artikel berjudul "Peta
Semesta". Di sana diceritakan bahwa para ahli astronomi telah berhasil
menciptakan peta kosmos terbesar. Sebuah peta tiga dimensi yang berisi
susunan alam semesta beradius 700 juta tahun cahaya. Atau sama
dengan enam juta juta mil. (Sayang tak disebutkan oleh BBC, berapa
ukuran peta ini?-red).

Tentu saja apa yang berhasil dipetakan tersebut sebuah medan yang
amat luas. Ruang lingkup manusia sendiri hanyalah sebuah fraksi kecil
saja dari alam semesta ini-yakni kurang lebih sepersepuluh ribu bagian.

"Hingga sekarang, inilah ukuran peta terbesar yang pernah dibuat," kata
Profesor Carlos Frenk dari Universitas Durham, Inggris, bangga. Ia adalah
salah seorang pembuat peta kosmis (cartoghrapers) tersebut. Pembuatan
peta itu, menurutnya, membutuhkan waktu tak kurang sepuluh tahun.
"Peta ini merupakan perwakilan dari seluruh kosmis," ujar Prof Frenk. Para
ilmuwan memang berpikir, mereka telah berhasil memetakan wilayah yang
merupakan representasi alam semesta.

Dengan menggunakan seluruh survei langit yang dikerjakan oleh Satelit
Astronomi Infra Merah (Infra-Red Astronomical Satellite atau IRAS), sebuah
tim ahli astronomi internasional memang telah memetakan posisi 15.500
galaksi. Mereka meletakkan benda-benda langit itu dalam sebuah peta tiga
dimensi dan menciptakan peta terbesar sepanjang masa. "Kami merasa
deg-degan waktu pertama kali mengeluarkan peta itu dari komputer," kata
Prof Frenk. "Kami tahu inilah peta terbesar dalam sejarah."

Gumpalan Hampa. Lebih jauh lagi, dengan peta ini, "Kita akan bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai alam semesta," janji Frenk.
Contohnya adalah hal berikut ini. Gambaran utama peta dahsyat tersebut
adalah berbagai supercluster (mega-gumpalan besar benda langit) galaksi
(yang menyusun alam semesta). Seperti dipahami, sistem bintang kita
terjadi dari gumpalan-gumpalan-mulai dari sedikit hingga ratusan-galaksi.
Nah, gumpalan-gumpalan itu mengelompokkan diri menjadi sebuah
gumpalan besar galastis yang bisa dilihat di dalam peta.

Para astronom sendiri amat tertarik pada kehampaan- kehampaan di
antara dua gumpalan yang ada. "Mereka benar-benar hampa," kata Frenk.
Menurutnya itu bukan galaksi yang benar-benar bebas, namun mereka
jauh lebih jarang dibandingkan dalam supercluster. Aspek yang penting
dari peta ini adalah rasio ukuran supercluster dan kehampaan. Hal ini
diyakini akan menjadi sesuatu yang fundamental dalam pembentukan
alam semesta.

Soal lain yang bisa diketahui adalah zat-zat pembentuk struktur alam
semesta. Karena, peta ini juga memasukan informasi mengenai
pengkodean zat-zat yang membentuk alam semesta tersebut. "Struktur
yang kita lihat terbentuk dari kekuatan yang penting dalam alam semesta,
yaitu gravitasi," cetus Frenk.

Gravitasi itu pulalah yang menentukan ukuran supercluster. Dari mana
gravitasi yang dimaksudkan itu? Konon ia datang dari "zat gelap" misteri
alam semesta. "Berdasar itu kami bisa menggunakannya untuk
menentukan apakah zat gelap itu seperti halnya nasib alam semesta itu
sendiri?" harap Frenk. Dari distribusi zat tersebut, para ilmuwan berpikir
bahwa alam semesta akan berkembang selamanya.

Peta terakhir. Berbagai ragam informasi macam itulah yang membuat
impian Frenk cepat melesat. Ia mambayangkan, suatu hari nanti peta
semesta itu akan digantung di setiap ruang belajar anak-anak. Dan jika itu
terwujud, diharapkan juga akan ada panah petunjuk ke arah pusat dari peta
dengan tulisan, "Di sinilah kita berada." (Tentu saja tidak lantas kita bisa
bertanya, "Jadi, di manakah wilayah Sukoharjo? --Red.).

Menurut para astronom, ini adalah peta terakhir dari jenisnya yang telah
(berhasil) dibuat. Dan dibutuhkan satu dekade lagi untuk membuat jenis
lainnya. Untuk itu, bahkan dibutuhkan sebuah survei langit infra-merah (IR)
yang mampu menjangkau lebih jauh-ketimbang IRAS-ke sudut-sudut
kosmis. Namun para astronom kini tengah mengkaji angkasa lebih
dalam lagi dengan petunjuk yang pasti. Sebuah proyek yang dikerjakan
Inggris dan Australia tengah menyusun posisi 250.000 galaksi dalam
sebuah peta langit kecil.

Pembuatan peta tersebut, agaknya, merupakan kemajuan berarti dalam
sejarah perpetaan sejak 200 silam. Waktu itulah untuk pertama kalinya
manusia menemukan planet lain di luar sistem solar kita. Dan, sejaksaat
itu para nenek moyang lantas memetakan posisi bintang terdekat dan
menemukan galaksi di mana kita tinggal.

Edensor

Ikal, putra belitong dari sekolah kampung, pernah berkerja serabutan untuk tujuan pendidikannya, bahkan menjadi petugas sortir pos sesuatu yang paling gak dicita-citakannya dari kecil, akhirnya mampu menempuh pendidikan di UI, bhkan mendapatkan beasiswa Uni eropa di sorbone Unvsity france..... ,,Mungkin tadi sekelumit benang merah mulai dari novel laskar pelangi, sang pemimpi, edensor hingga maryamah karvov yang saat ini masih ditunggu kehadirannya oleh para penikmat novel tanah air.... [brilian ide bang andre neh....sekalinya nulis booming semua..ehhehe]
Ikal yang dalam novel ke-3 ini telah mendapat beasiswa ke unvsty de sorbone, tetap tabah dan selalu positif memandang hidup barunya dengan status baru mahasiswa penerima beasiswa dari negara ke-3. Interaksi Ikal dengan kultur eropa, perkuliahan dan lingkungan barunya, menjadi point utama dalam novel ke-3 ini...
Bagi ikal, pencarian akan ''aku'' lebih menarik daripada comfort zone yang ada di depan mata. PEmahaman akan diri sendiri lebih dikedepankan daripada penilaian orang lain terhadap apa yang dilakukannya . Ikal percaya kata hati dan nurani, persahabatan dan kasih sayang serta budaya tanah leluhur.....
Sesuatu yang menjadi pertanyaan di kepalanya akan terus menerus dicari jawabannya...Katya mahasiswi teman sekelasnya yang smart n charming yang menawarkan segala yang diharapkan kaum pria, tidak mampu mengobati dahaga batinnya akan kuatnya cinta pertama...
Bahkan backpacker travelling sebagai hal yang disukainya mampu menjadi jalan di saat harus mencari jawaban dimanakah cinta pertama berada, A Ling...
Perjalanan dari Eropa, Rusia bahkan Afrika di tempuh untuk mencari jawaban dimanakah A Ling......setianya sang ikal pada cinta pertama, fiuuh...
DAlam petualangnya di negeri orang, ikal tetap bersama sodara sekaligus sahabat sejatinya Arai alias simpai keramat [julukan cihuiii neh].....lelaki yg pantang menyerah, bahkan untuk satu-satu cinta dalam hidupnya Zakia Nurmala,,,,,meskipun selama itu nurmala selalu acuh pada Arai..tak pernah sedikitpun Arai menyerah.......salute Arai
So bagaimana Ikal di novel ke-3 ini???....masih seru, tetap cerdas bahasanya dan dalam makna filofisnya........
Nun jauh dimata di negeri orang, tidak membutakan mata batin ikal untuk menyadari jati dirinya sebagai putra daerah melayu belitong bahkan tetap menyadari dirinya sebagai orang udik....sesuatu hal yang sangat jarang dijumpai saat ini, kacang yang tidak lupa pada kulitnya....

SANGPEMIMPI

Sang Pemimpi merupakan sekuel dari Laskar Pelangi. Jika dalam Laskar Pelangi Andrea Hirata, Sang pengarang yang notabene adalah tokoh Ikal dalam novel ini, bercerita tentang masa kecilnya menjalani pendidikan SD hingga SMP di Sekolah Muhammadiyah, maka dalam Sang Pemimpi Andrea berkisah tentang sebagian besar masa SMA yang dilaluinya.Karena SMA Negeri satu-satunya di Belitung ada di Magai, sebuah kota pelabuhan yang berjarak 30 kilometer dari rumah Ikal, maka Ikal bersama dua orang temannya Arai dan Jimbon, terpaksa hijrah ke Magai. Mereka bertiga sekolah bersama, tinggal bersama disebuah los kontrakan, dan sama-sama pula bekerja sebagai kuli panggul di pelabuhan.Arai adalah sepupu jauh Ikal yang ditinggal mati kedua orang tuanya kemuadian menjadi anak pungut orang tua ikal. Dia cerdas tapi nakal dan penuh ide-ide yang tak terduga. Arai juga tak banyak bicara namun otaknya selalu bekerja untuk membantu orang lain. Bagi Ikal, Arai adalah pahlawannya.Jimbon, kawan karib Ikal yang lain, bukanlah orang yang menarik. Dia gagap dan begitu terobsesi terhadap kuda, tapi dibalik segala kekurangannya Jimbon adalah sosok yang sangat ulet dan setia kawan.Masih mengusung tema pendidikan, Sang Pemimpi menampilkan Pak Balia guru sastra yang mengobarkan semangat dan melambungkan mimpi mereka untuk menuntut ilmu sejauh kemampuan.“Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkah kakimu di atas altar suci almamater terhebat sepanjang tara: Sorbone. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni hingga mengubah peradaban..”Begitulah kisah ini mengalir, ketiga karib itu dengan mimpi mereka, perjalanan ketiganya dalam mewujudkan mimpi masing-masing. Serta dalam kejenakaannya Andrea menghiasi perjuangan mereka dengan kisah percintaan khas remaja. Kita terbawa kelucuan cara Arai yang konyol dalam menarik perhatian Nurmala. Atau tersenyum manis melihat cara Jimbon yang ulet hanya untuk membuat Laksmi tersenyum. Belum lagi kenakalan ketiganya saat menyusup ke dalam bioskop menonton film terlarang bagi anak sekolah hanya karena tergiur poster besar yang terpasang di los kontrakan mereka.Akhir kata, buku ini tidak hanya menarik tapi juga begitu menginspirasi. Jangan pernah berhenti bermimpi karena ”Kita tak ’kan pernah mendahului nasib, ” kata Arai.

Jumat, 27 Februari 2009

Laskarpelangi


Sebuah adaptasi sinema dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an

Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.

5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?

Film ini dipenuhi kisah tentang kalangan pinggiran, dan kisah perjuangan hidup menggapai mimpi yang mengharukan, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia (www.21cineplex.com)

Analisa Film

Laskar Pelangi adalah bagian pertama dari tetralogi karangan Andrea Hirata yang menulis film ini berdasarkan pengalaman hidupnya. Walau sebuah autobiografi, penggunaan nama2 fiksional menandakan bagian2 dari serian ini adalah fiksi.
Anyway, Kisah ini mengikuti 10 anak yang sekolah di sebuah SD gubuk, di Belitong, dimana sebuah perusahaan tambang timah bermerk Timah menimbang timah & yang kerja disono ceritanya dapet sekolah di SD PN Timah. Walau klaim sang narrator bahwa kekayaan alam Belitong dirampas perusahaan tersebut, dan rakyat disitu tidak mendapat menikmati hasilnya, SD PN timah menggunakan meja2 baru dipoles dengan pensil yang selalu baru diserut dengan kontras gubuknya SD Muhammadiyah. Kontras ini dipertajam dengan SD Timah selalu memakai seragam yang baru dijahit dan memakai batik hari Senin, dan murid2 SD Muhammadiyah, dipakaikan baju satu2nya.

Menariknya, film ini tidak ditulis dengan bahasa baku selayaknya film indonesia biasa, namun masih disuntik peribahasa indonesia baku untuk accesibility.

Seperti lainnya film seperti ini, 10 anak ini memiliki keteguhan hati baja untuk bersekolah, dimana gurunya, walau ditekan oleh departemen pendidikan untuk menutup sekolah tersebut, karena tidak ada angkatan lain selain angkatan 10 anak ini, terus tegar mengajar sampe kepala sekolahnya mati di kantor, meninggalkan guru cenya sendirian ngajar 10 anak, yang lalu putus asa, namun anak2 ini tetap tegar untuk terus belajar sendiri. Namun sayang sekali, walau kisah ini sebenarnya adalah kisah tentang Lintang & siapa tuh nama anak pemeran utamanya? Penuturan cerita ini sangatlah vague tentang kisah siapa ini yang diceritakan, dengan 1/20 bagian pertamanya menceritakan tentang siapa tuh nama pemeran utamanya, yang balik kampung, 1/3 kemudian menceritakan tentang 2 guru teladan seideal film jaman orde baru, 1/3 kemudian tentang apapula lah termasuk cinta yang cintanya ga kerasa & kerasa konyol (audience ketawa, nggak bisa disangkal), dan 1/3 terakhir menekankan bahwa mereka harus belajar lebih tekun untuk sesuatu yang harus mereka menangkan, yang ternyata cuma lomba cerdas cermat, yang terancam gagal karena seekor buaya ngehalangin jalan anak yang paling pinter.

Idealisme warisan jaman orde baru seperti ini sayangnya meracuni film dari dunia ?yang sempurna? ini, dan dengan clichenya anak yang paling pinter pun bapaknya tewas melaut supaya dia bisa putus sekolah & menafkahi adik2nya.

Waktu pertama melihat film ini, saya merasa film ini sepertinya dibuat oleh orang lulusan sekolah seni. (dan ternyata iya, Riri Riza lulusan IKJ) Dimana ada adegan si tokoh utama jatuh cinta ketika melihat tangan ce Chinese yang terang benderang lengkap dengan lens flare dan bunga2 berjatuhan. Juga betapa hancur dunianya ketika dia mendapati ce tersebut pindah ke Jakarta dengan berjatuhannya benda2 di sekitarnya.

Kontrasnya aktor berpengalaman yang bermain di film ini membuat aktor2 amatir di film ini menonjol seperti jempol yang merah. Entah apa ini kurang arahan dari sutradara, atau bagian kasting, tapi sebagian anak di film ini tampaknya mereka cuma senang aja bisa muncul di layar lebar, dan kurang mengerti peran mereka.

Sinema Indonesia masih harus banyak belajar dari Sinema asing tentang struktur cerita, sinematografi dan simbolisme.

Seperti yang diangkat Mbah Fauzie, warna film ini sangat belel. Laiknya warna film Dono/Kasino/Indro di tahun 80an. Saya tahu Indonesia bisa membuat film dengan warna yang baik dan lebih konstan antara adegan, seperti film Jalangkung dulu yang ditransfer ke DVD pun warnanya masih baik.

Namun, akhirnya ada film indonesia yang bukan tentang cerita cinta ataupun sesetanan. Walau katanya film denias mengangkat topik yang sama, sepertinya kisahnya nggak sebesar ini.

Inti dari film ini adalah harapan untuk anak Indonesia yang paling terpuruk. Kalau anak yang sekolah di SD bobrok di pedalaman bisa sekolah di Paris, tentu saja siapapun bisa menggapai impian mereka. Sayang sekali dalam produksi film ini, tidak tertekankan impian si anak ini untuk menuju ke Paris, walau telah di hint hint dengan kaleng dengan gambar menara eiffel, dan pencapaian ?Impian? ini jatuh secara tiba2 ketika, siapa tuh namanya pemeran utamanya, kembali ke Belitong untuk memberitahu temannya yang putus sekolah, bahwa dia telah mendapat beasiswa ke Paris, Sorbonne.

Ini adalah jenis film yang diperlukan masyarakat indonesia, namun bukan film dengan kualitas produksi yang patut mereka dapatkan. Terutama mereka yang tidak mampu membayar 15-20 ribu untuk menonton di studio berAC.

Demikian resensi ini ditulis tanpa pengetahuan tentang kisah dari buku aslinya, namun ditulis secara kritis hanya berdasarkan filmnya.
sumber : feureau.com

Lirik Lagu Laskar Pelangi OST. Laskar Pelangi - Nidji

mungkin adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
telah hilang
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya

laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya?

Jumat, 06 Februari 2009

Mutiara hatiku

Jangan buang hari ini dengan mengkuatirkan hari esok. Gunung pun terasa datar ketika kita sampai ke puncaknya.
Anda tidak dapat merencanakan masa yang akan datang berdasarkan masa lalu

Smile is the shortest distance between two people.
Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .

Kamis, 15 Januari 2009

Memahami Kehidupan Dunia


Kata dunia berarti rendah dan bersifat sementara. Kehidupan dunia berarti kehidupan yang rendah dan sementara. Allah mengilustrasikan kehidupan dunia seperti air hujan yang menyuburkan tumbuhan sampai jangka waktu tertentu dan akhirnya tumbuhan itu menjadi kering.